1. DEFINISI SENI BUDAYA
  • Arti Seni

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas manusia. Seni juga dapat diartikan dengan sesuatu yang diciptakan manusia yang mengandung unsur keindahan.

seni adalah suatu cara dari diri kita sendiri untuk mengekspresikan sesuatu, yang mungkin tidak dapat kita ungkapkan dengan kata2 dan bisa dengan musik, bisa dengan lukisan, bisa dengan tarian sesuai dengan cirikhasnya.

Bangsa Indonesia sebagai negara yang beraneka ragam budaya (BHINEKA TUNGGAL IKA), yang sekaligus merupakan ciri khas dan asset dari bangsa Indonesia, memang sebagian besar dari generasi muda sudah banyak sekali jenis-jenis kebudayaan di miliki bangsa terlupakan dari ingatan generasi bangsa Indonesia, tidak banyak orang yang perduli dengan keberadaan budaya, apakah akan berkembang atau menciut, dan pemberian apresiasi kepada pecinta seni dan budaya pun tidak banyak, seolah-olah keinginan untuk mengembangkan budaya tidak ada dalam benak sangpenerus bangsa.

Tidak seharusnya juga kita melupakan dikarenakan perkembangan zaman dan pengaruh dari budaya barat yang memang sangat berbeda jauh dengan akar budaya yang tertanam sejak Indonesia Merdeka.

Para pengolah seni bukan tidak mau mewariskan budaya-budaya yang memang turun temurun dari leluhur pewaris budaya, tetapi keinginan dari sang penerus yang memang sudah enggan karena beranggapan bahwa seni nenekmoyangnya yang ada di Indonesia, sudah tidak level lagi dengan pergaulan yang hampir kebablasan akibat pengaruh perubahan zaman.

Jika kita menengok kemasa yang lalu dimana kebudayaan indonesia yang sangat dibanggakan dan di cintai, serta apresiasi mereka (masyarakat dan penggerak seni), seiring dan berdampingan demi terlaksanannya pementasan budaya, sangat membanggakan sekali dan sangat jauh berbeda sekali dengan kebaradaannya sekarang yang semakin terpojok dan tertinggal.

Berbeda-beda tapi satu tujuan “Bhineka Tunggal Ika” dengan beraneka ragam seni dan budaya tapi tetap Bangsa Indonesia, apakah memang kebudayaan turun temurun ini akan hilang diterjang badai zaman yang tidak menentu, dan kapankah kebangkitan kebudayaan Indonesia akan kembali di banggakan oleh seluruh rakyat Indonesia, dan menjadi tameng Indonesia kepada bangsa lain bahwa bangsa Indonesia memang layak untuk diperhitungkan.

adapun beberapa teori seni rupa menurut beberapa tokoh :

  1. Ki. Hadjar Dewantara

Seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan bersifat indah, menyenangkan dan dapat menggerakan jiwa manusia,

  1. Herbert Read
    Aktivitas menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan,
  2. Ahdiat Karta Miharja

Kegiatan rohani yang merefleksi pada jasmani, dan mempunyai daya yang bisa membangkitkan perasaan/jiwa orang lain.

  • Arti budaya

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahsa sangsakerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai “kultur” dalam bahasa Indonesia.

Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville Jean Herskovits (1895 – 1963) dan Bronisław Kasper Malinowski (1884-1942) mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.

Menurut Sir Edward Burnett Tylor (1832-1917), kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut Kanjeng Pangeran Haryo Prof. Dr. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

  1. Unsur Seni Budaya
  2. UNSUR SENI

Unsur seni meliputi ruang, warna, nada, vokal, gerak dan ritme.

  1. Ruang

Salah satu unsur seni yang banyak terdapat di beberapa cabang seni adalah ruang. Ruang terdapat dap seni rupa juga terdapat pada seni tari dan seni drama. Akan tetapi ruang tidak terdapat pada seni sastra dan seni musik. Kedua seni ini, musik dan seni sastra tidak memakan ruang. Musik sangat berhubungan dengan waktu. Apa yang terdengar, setelah beberapa saat akan lenyap dan tidak ada bekasnya lagi. Berbeda dengan seni rupa. Seni rupa adalah tidak bergantung pada waktu. Kapan saja, seni rupa memiliki wujud yang tetap dan bebas dari kungkungan waktu. Hasil seni rupa, misalnya bangunan, yang diciptakan beberapa tahun yang lalu bisa dinikmati hingga sekarang. Bangunan itu pada saat ini masih relatif sama keadaannya dengan keadaan pada waktu diciptakan dulu.

Ruang dalam seni rupa memiliki dua pengertian, yaitu ruang dalam arti yang konkret dan ruang dalam arti khayalan. Dalam seni patung, arsitektur dan dekorasi, maka ruang adalah konkret. Artinya, ruang yang ada di situ memang betul-betul ada. Ruang disitu dapat diraba dan dapat dirasakan. Misalnya, sebuah patung yang akan ditempatkan pada sebuah taman, ruang yang ada ada, yaitu taman itu sendiri konkret atau ada.

Sedangkan pada seni lukis, ruang yang ada adalah ruang khayal. Ruang yang terjadi dalam sebuah lukisan adalah ruang yang terjadi karena kesan saja. Hal ini dapat dimungkinkan karena kesan perspektif atau warna. Dengan perspektif dapat diciptakan ruang yang khayal., seakan-akan terdapat ruang. Demikian juga dengan warna, warna dapat menimbulkan kesan ruang. Ruang dapat terkesan luas atau sempit karena pengaruh warna. Demikian pengertian ruang dalam seni rupa.

Bagaimana ruang dalam seni lain? Dalam seni tari, kedudukan ruang adalah penting. Penempatan diri seorang penari dalam ruang dimana dia akan menari adalah penting. Ruang selalu dihubungkan dengan pribadi seorang penari. Apakah ruang itu terlalu luas atau terlalu sempit, apakah terlalu tinggi atau terlalu rendah. Ukuran-ukuran dihubungkan atau diperbandingkan dengan diri sipenari. Ruang untuk penari tunggal akan berbeda kebutuhannya dengan ruang untuk tarian massal. Itulah pengertian ruang dalam seni tari. Jadi ruang adalah ruang yang konkret.

Dalam arti seni drama, ruang juga merupakan hal yang penting. Ruang yang ada adalah ruang yang konkret, tidak berbeda dengan seni tari. Seni suara atau musik tidak mengenal adanya ruang. Ruang yang dimaksudkan adalah ruang yang bersangkutan dengan karya sebah musik. Akan tetapi untuk keperluan pementasan sendiri masih tetap memerlukan ruang atau tempat.

Musik sebenarnya adalah bukan untuk dilihat, tetapi untuk didengar saja. Jadi pagelaran musik, apa yang ditonton sebenarnya adalah di luar musiknya, sedangkan yang termasuk musik adalah apa yang didengar saja.

  1. Warna

Istilah warna dalam musik digunakan dalam hubungan dengan istilah warna nada. Warna nada atau timbre digunakan dalam musik untuk menyebutkan perbedaan kualitas nada yang disebabkan oleh perbedaan bahan sumber nada. Misalnya, nada yang dihasilkan oleh seruling akan berbeda dengan nada yang dihasilkan oleh piano, walaupun nada kedua instrumen itu sama. Perbedaan itu terjadi karena berbeda bahan sumber nada.

Dalam seni tari dan seni drama pengertian warna adalah pengertian yang sebenarnya, yaitu warna merah, kuning, hitam dan sebagainya. Warna dipakai oleh kedua cabang seni tersebut untuk keperluan warna kostum, warna dekor, termasuk juga warna-warna lampu. Hukum-hukum warna yang berlaku sama saja dengan hukum-hukum warna yang terpakai dalam seni lukis khususnya dan seni rupa pada umumnya.

Warna dalam seni rupa adalah penting sekali. Warna merupakan unsur seni yang sering digunakan, terutama dalam seni lukis.Ada dua jenis warna yaitu warna pigmen dan warna cahaya. Warna pigmen adalah warna yang terjadi karena adanya pigmen atau butiran-butiran kecil warna. Misalnya, warna-warna pada cat, wenter, obat batik, gincu dan sebagainya. Sedangkan warna cahaya adalah warna yang terjadi akibat warna cahaya lampu.

Adapun warna yang banyak itu digolongkan menjadi:

(1)    Warna primer

Warna primer adalah warna yang tidak dapat dibuat berdasarkan atas campuran antar warna. Akan tetapi harus dibuat dari bahan-bahan dengan warna asli. Misalnya batuan atau secara kimia. Adapun yang merupakan warna primer yaitu merah, kuning, biru.

(2)  Warna sekunder

Warna sekunder adalah warna yang terjadi karena percampuran antara dua warna primer. Adapun yang merupakan warna sekunder yaitu hijau, jingga dan ungu. Percampurannya adalah sebagai berikut:

Hijau merupakan campuran warna kuning dan biru

Jingga merupakan campuran warna kuning dan merah

Ungu merupakan campuran warna biru dan merah

Untuk memperoleh warna-warna hijau, jingga atau ungu seperti yang dikehendaki, yang paling penting adalah perbandingan banyaknya warna primer yang dicampur itu. Hasil dari perbandingan percampuran warna-warna tersebut misalnya:

Untuk warna hijau, jika kuning lebih banyak daripada warna biru dalam pencampuran, maka akan dihasilkan warna hijau kekuning-kuningan. Dan jika warna biru yang lebih banyak maka akan dihasilkan warna hijau kebiru-biruan.

Untuk warna jingga, jika kuning lebih banyak maka akan dihasilkan warna jingga kekuningan. Dan bila warna merah yang lebih banyak akan dihasilkan warna jingga kemerahan.

Untuk warna ungu, jika warna merah lebih banyak maka akan dihasilkan warna ungu kemerahan. Dan jika warna biru yang lebih banyak akan dihasilkan warna ungu kebiruan.

(3)  Warna tertier

Warna tertier adalah warna yang terjadi karena percampuran antara dua warna sekunder. Adapun warna tertier pada umumnya adalah warna kecoklatan, yaitu coklat kemerahan, coklat kebiruan dan coklat kekuningan.

Coklat kemerahan diperoleh dari percampuran warna jingga dan ungu

Coklat kebiruan diperoleh dari percampuran warna hijau dan ungu

Coklat kekuningan diperoleh dari percampuran warna hijau dan jingga.

Masih ada jenis warna lagi, yaitu warna netral. Warna netral adalah warna hitam dan putih, serta percampuran antara kedua warna itu yaitu warna abu-abu.

Warna mempunyai perwatkan sendiri. Perasaan manusia dapat dipengaruhi oleh adanya warna berdasarkan atas pengaruh perasaan manusia yang dapat dipengaruhi oleh warna. Maka warna digolongkan atas dua golongan warna yaitu warna panas dan warna dingin. Warna panas adalah warna yang dapat menimbulkan kesan panas, yaitu warna merah, jingga dan kuning. Sedangkan warna dingin adalah warna yang dapat menimbulkan kesan dingin bagi orang yang memandangnya, yaitu warna biru, hijau dan ungu.

Disamping mempunyai perwatakan yang dapat menimbulkan kesan tertentu pada yang melihatnya, warna juga mempunyai arti simbolis. Arti simbolis berbeda dari daerah yang satu dengan daerah yang lain dan dari bangsa satu dengan bangsa yang lain. Misalnya warna merah pada umumnya diartikan dengan berani dan marah. Warna putih diartikan dengan suci dan tenang. Warna hitam diartikan dengan kebenaran, dan sebagainya.

Atas dasar simbolis warna itu, perwatakan wayang kulit tidak berdasarkan atas keselarasan susunan warna-warnanya, tetapi didasarkan atas arti atau perlambang warna. Wayang yang berwatak galak, kejam diberi warna atau muka merah. Wayang yang berwatak ksatria berwajah hitam.

Selanjutnya warna juga dapat dipakai sebagai pengukur watak seseorang. Orang yang periang, suka bergembira ria biasanya kesukaannya adalah warna-warna panas. Demikian pula sebaliknya, orang yang pendiam atau pemurung biasanya kesukaannya adalah warna-warna dingin.

  1. Garis

Garis merupakan unsur seni yang banyak digunakan dalam seni rupa. Ada dua pengertian garis. Pengertian pertama yaitu garis merupakan rentetan titik-titik. Sedangkan pengertian kedua yaitu bidang dimana perbandingan antara lebar dan panjangnya berbeda. Misalnya garis pemisah jalan raya  yang memisahkan antara jalur kiri dan jalur kanan. Garis tersebut sebenarnya adalah bidang, namun orang menyebutnya garis. Jadi garis dalam pengertian pemisah jalur jalan itu adalah pengertian kedua ini.

Garis terbentuk olah dua cara, yaitu pertama oleh goresan sesuatu misalnya goresan pena, pensil dan sebagainya. Cara kedua, garis terbentuk karena merupakan perbatasan dua bidang yang berbeda warna. Garis banyak digunakan dan merupakan unsur yang menonjol dalam gambar sketsa.

Titik merupakan bagian yang terkecil dari garis. Seperti halnya garis, titik juga memiliki dua pengertian. Pengertian sebenarnya adalah bagaian terkecil dari garis. Pengertian kedua adalah pengertian semu, yaitu bidang kecil yang terletak dalam bidang yang luas. Misalnya dalam suatu lapangan yang luas, bidang lingkaran sering tampak sebagai titik dan juga disebut sebagai titik. Titik banyak digunakan dalam gambar sketsa dan batik. Bahkan konon karena menggunakan titik inilah karya itu disebut “batik”.

Bidang merupakan unsur dari seni lukis. Bidang terbentuk karena adanya garis yang berkeliling atau adanya warna yang berbeda. Bidang sangat menonjol dan penting dalam seni lukis. Garis yang membatasi bidang disebut kontur. Dengan adanya kontur, maka terbentuklah bidang gambar atau figur dalam sebuah lukisan. Bidang di luar figur disebut bidang dasar atau latar belakang.

  1. Nada dan Vokal

Nada merupakan unsur musik yang paling utama, sedangkan pada seni rupa, seni tari dan seni drama tidak mengenal nada. Seni tari dan seni drama menggunakan nada hanya sebagai iringan belaka. Seni tari dan seni drama memasukkan atau membutuhkan pula bantuan dari musik, bahkan juga seni rupa. Busana dan tata dekorasinya adalah seni rupa.

Nada merupakan unsur pokok pada musik. Nada adalah suara yang mempunyai frekuensi yang teratur. Sedangkan suara yang mempunyai frekuensi yang tidak teratur disebut dengan “desah”. Nada dapat dihasilkan oleh suara alat atau instrumen musik, tetapi dapat pula dihasilkan oleh suara manusia atau vokal. Musik yang menggunakan nada dari instrumen musik disebut musik instrumen. Musik yang menggunakan nada dari vokal disebut musik vokal dan musik yang menggunakan nada dari instrumen musik dan vokal disebut musik campuran.

Ada beberapa sistem nada yang dikenal di dunia. Sistem nada yang menggunakan lima nada disebut “pentatonis” dan yang menggunakan tujuh nada disebut “diatonis”. Contoh sistem nada pentatonis adalah sistem nada karawitan Jawa, karawitan Bali, karawitan Sunda dan sebagainya. Contoh sistem naga diatonis misalnya sistem nada musik Barat.

Vokal atau suara manusia dibedakan atas suara anak-anak dan suara orang dewasa. Suara orang dewasa dibedakan atas suara wanita dan suara pria, seperti yang telah diuraikan di atas.

  1. Gerak

Gerak merupakan unsur seni tari dan drama yang penting. Terutama seni tari, gerak benar-benar merupakan unsur yang utama. Gerak manusia yang disusun merupakan motif-motif yang indah, sedangkan motif itu merupakan gerak peniruan pada gerak-gerak alam, atau merupakan stilasi dari gerak sehari-hari. Pada gerak peniruan alam, misalnya peniruan tingkah laku binatang seperti gerak burung, kijang, kuda dan sebagainya. Gerak peniruan gejala alam, misalnya gerak angin, ombak dan sebagainya. Dapat pula berupa peniruan gerak tanaman tertiun angin. Sedangkan gerak peniruan misalnya gerak orang sedang membatik, mengetam padi, menjala ikan dan sebagainya. Atau dapat pula berupa peniruan gerak manusia itu sendiri, misalnya berjalan, melihat sesuatu, berhias dan sebagainya.

Gerak manusia dibedakan atas gerak wanita dan gerak pria. Pada gerak wanita, tampak lebih lembut dari gerak pria. Sedangkan gerak pria dibedakan antara gerak pria yang halus dan gerak pria yang kasar. Beda antara keduanya sudah jelas dari namanya, yang satu lebih lembut daripada yang lain.

Bentuk-bentuk gerak disesuaikan dengan perwatakan tokohnya. Tokoh yang berwatak kasar, jahat atau angkara murka digambarkan dengan gerak yang kasar. Demikian pula tokoh yang gagah digambarkan dengan gerak yang kasar tetapi berwibawa. Sebaliknya tokoh yang berwatak jujur, halus serta gemar akan kebenaran dan kebaikan digambarkan dengan gerak halus.

Kecuali dapat menggambarkan watak dari tokoh-tokohnya, gerak juga merupakan sarana untuk berekspresi. Jadi gerak dapat merupakan perlambang dari maksud-maksud tertentu. Misalnya dalam sendratari yang tanpa dialog semua maksud atau ekspresi digambarkan dalam bentuk gerak dan ekspresi muka atau mimik. Untuk menggambarkan tokoh yang ingin agar rekannya pergi, dapat digambarkan dengan gerak-gerak lengan dan sebagainya.

Dalam seni suara atau musik, gerak tampak dalam kekuatan suara-suara nada. Nada dapat disuarakan dengan kuat dan dapat disuarakan pula dengan lemah. Kuat dan lemahnya nada inilah yang menjadikan sebuah gerak dalam musik.

Gerak dalam musik disebut “dinamik”. Dinamik dapat menggambarkan semangat yang dikehendaki dalam sebuah lagu. Lagu yang bersemangat, misalnya lagu perjuangan akan lebih terasa apabila disuarakan dengan keras dan tegas.

  1. Ritme

Ritme dalam bahasa Indonesia disebut dengan irama. Irama itu terbentuk dengan adanya cepat atau lambatnya sesuatu. Dalam seni suara, irama itu terbentuk dengan adanya percepatan atau perlambatan nada-nadanya dengan teratur.

 

  1. Unsure budaya

Pada jaman modern seperti ini budaya asli negara kita memang sudah mulai memudar, faktor dari budaya luar memang sangat mempengaruhi pertumbuhan kehidupan di negara kita ini. Contohnya saja anak muda jaman sekarang, mereka sangat antusias dan up to date untuk mengetahui juga mengikuti perkembangan kehidupan budaya luar negeri. Sebenarnya bukan hanya orang-orang tua saja yang harus mengenalkan dan melestarikan kebudayaan asli negara kita tetapi juga para anak muda harus senang dan mencintai kebudayaan asli negara sendiri. Banyak faktor juga yang menjelaskan soal 7 unsur budaya universal, berikut ini adalah uraiannya :

  1. Sistem Religi

Kepercayaan manusia terhadap adanya Sang Maha Pencipta yang muncul karena kesadaran bahwa ada zat yang lebih dan Maha Kuasa.
2. Sistem Organisasi Kemasyarakatan

Sistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing – masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.
3. Sistem Pengetahuan

Sistem yang terlahir karena setiap manusia memiliki akal dan pikiran yang berbeda sehingga memunculkan dan mendapatkan sesuatu yang berbeda pula, sehingga perlu disampaikan agar yang lain juga mengerti.
4. Sistem Mata Pencaharian Hidup dan Sistem – Sistem Ekonomi

Terlahir karena manusia memiliki hawa nafsu dan keinginan yang tidak terbatas dan selalu ingin lebih.
5. Sistem Teknologi dan Peralatan

Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain.

  1. Bahasa

Sesuatu yang berawal dari hanya sebuah kode, tulisan hingga berubah sebagai lisan untuk mempermudah komunikasi antar sesama manusia. Bahkan sudah ada bahasa yang dijadikan bahasa universal seperti bahasa Inggris.
7. Kesenian

Setelah memenuhi kebutuhan fisik manusia juga memerlukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan psikis mereka sehingga lahirlah kesenian yang dapat memuaskan.

Selain unsur di atas, para hali mengemukakan unsur budaya sebagai berikut:

  1. Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:
  • alat-alat teknologi
  • sistem ekonomi
  • keluarga
  • kekuasaan politik
  1. Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi:
  • sistem norma sosial yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya
  • organisasi ekonomi
  • alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama)
  • organisasi kekuatan (politik)

Sub-unsur Kebudayaan
Unsur-unsur universal tersebut masih bisa dijabarkan lagi ke dalam unsur yang lebih kecil di bawahnya. Di bawah cultural universal ada cultural activity atau aktivitas kebudayaan. Misalnya, unsur kebudayaan universal berupa mata pencaharian dan sistem ekonomi jika dijabarkan ke dalam aktivitas kebudayaan ada pertanian, pertenakan, sistem produksi atau mata pencaharian lainnya.
Selanjutnya, di bawah cultural activity ada trait-complex. Misalnya, salah satu aktivitas kebudayaan, yaitu sistem produksi, maka salah satu trait-komplexnya adalah sistem produksi modern atau sistem produksi tradisional.
Di bawah trait-komplex ada trait. Misalnya sistem produksi modern dibagi ke dalam trait-trait, yaitu komputerisasi, mekanisasi, atau otomatisasi. Kemudian unsur yang paling kecil di bawah trait adalah items. Items dari komputerisasi adalah seperti keyboard, mouse, printer, atau monitor. Dari sudut pandang lain, keyboard, mouse, atau printer juga bisa dijabarkan lagi.
Jadi, items adalah unsur paling kecil dalam kebudayaan, trait merupakan gabungan dari beberapa unsur terkecil. Adapun trait-komplex merupakan gabungan dari beberapa trait, sedangkan cultural activity merupakan gabungan dari beberapa trait-complex. Dan yang terakhir, cultural universals merupakan gabungan dari beberapa cultural activity atau aktivitas kebudayaan.

2. DEFINISI SENI RUPA

  1. Definisi Seni Rupa

Seni Rupa adalah salah satu cabang kesenian, seni rupa merupakan ungkapan gagasan dan perasaan manusia yang diwujudkan melalui pengolahan median dan penataan elemen serta prinsip-prinsip desain.

Seni rupa merupakan realisasi imajinasi yang tanpa batas dan tidak ada batasan dalam berkarya seni. Sehingga dalam berkarya seni tidak akan kehabisan ide dan imajinasi. Dalam seni rupa murni, karya yang tercipta merupakan bentuk dua dimensi dan tiga dimensi. Sehingga objek yang dibuat merupakan hasil dari satu atau lebih dari satu media yang ada (sebagai catatan bahwa media atau bahan seni di dunia juga tidak terbatas).

Kesenian adalah bagian dari budaya dan merupakan sarana yang digunakan untuk mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia. Selain mengekspresikan rasa keindahan dari dalam jiwa manusia, kesenian juga mempunyai fungsi lain. Misalnya, mitos berfungsi menentukan norma untuk perilaku yang teratur serta meneruskan adat dan nilai-nilai kebudayaan. Secara umum, kesenian dapat mempererat ikatan solidaritas suatu masyarakat.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi kesenian menurut beberapa ahli:

  1. Kottak
    seni sebagai kualitas, hasil ekspresi, atau alam keindahan atau segala hal yang melebihi keasliannya serta klasifikasi objek-subjek terhadap kriteria estetis
  2. J Hogman
    Kesenian adalah sesuatu yang mempunyai unsur ideas, activities, dan artifacts
  3. Aristoteles

seni adalah peniruan terhadap alam tetapi sifatnya harus ideal.

  1. Plato dan Rousseau

seni adalah hasil peniruan alam dengan segala seginya.

  1. Ki Hajar Dewantara

seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaan dan sifat indah, sehingga menggerakan jiwa perasaan manusia

  1. Ahdian Karta Miharja

seni adalah kegiatan rohani yang mereflesikan realitas dalam suatu karya yang bentuk dan isinya mempunya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam rohaninya penerimanya.

  1. Sudarmaji

seni adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang,garis,warna,tekstur,volume dan gelap terang.

  1. Drs Popo Iskandar

seni adalah hasil ungkapan emosi yang ingin di sampaikan kepada orang lain dalam kesadaran hidup bermasyarakat/berkelompok.

  1. Drs. Suwaji bastomi

seni adalah aktivitas batin dengan pengalaman estetika yang menyatakan dalam bentuk agung yang mempunyai daya membangkitkan rasa takjub dan haru.

  1. Enslikopedia Indonesia

seni adalah penciptaan segala hal atau benda yang karena keindahannya orang senang melihatnya atau mendengarnya.

  1. Schopenhauer

seni adalah segala usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenangkan. Menurut tiap orang senang dengan seni music meskipun seni musik adalah seni yang paling abstrak

  1. Eric Ariyanto

seni adalah kegiatan rohani atau aktivitas batin yang di refleksikan dalam bentuk karya yang dapat membangkitkan perasaan orang lain yang melihat atau mendengarkannya.

  1. Kuntjaraningrat
    Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
  2. Haviland
    Kesenian adalah keseluruhan sistem yang melibatkan proses penggunaan imajinasi manusia secara kreatif di dalam sebuah kelompok masyarakat dengan kebudayaan tertentu
  3. IrvingStone
    Kesenian adalah kebutuhan pokok. Seperti  roti atau anggur atau mantel hangat dimusim dingin. Mereka yang mengira kesenian adalah barang mewah, pikirannya tidak utuh. Roh manusia menjadi lapar akan kesenian seperti halnya perutnya keroncongan minta makan
  4. Dr.Yustiono = mengartikan ilmu sebagai suatu cabang studi yang berkenaan dengan observasi dan klasifikasi fakta, khususnya dengan penetapan hukum-hukum yang teruji baik melalui induksi maupun hipotesis atau secara khusus, ilmu berarti pengetahuan yang disepakati dan terakumulasi serta disusun dan dirumuskan dengan merujuk kepada pendapatan kebenaran umum atau gerak hukum umum.
  5. Dra.Nuning Y.Damayanti,Dipl.Art. = Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia.
  6. Ira Adriati, M.Sn. = seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu.
  7. Irma Damayanti, M.Sn. = seni bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu artis memilih sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya
  8. Drs.Rizki Akhmad Zaelani = Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kabarnya kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Mungkin saya memaknainya dengan keberangkatan orang/ seniaman saat akan membuat karya seni, namun menurut kajian ilimu di eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan. Namun kita tidaka usah mempersoalkan makna ini, karena kenyataannya kalu kita memperdebatkan makna yang seperti ini akan semakain memperkeruh suasana kesenian, biarlah orang memilih yang mana terserah mereka.

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan dengan mengolah konsep garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur, dan pencahayaan dengan acuan estetika.

  • SENI RUPA TRADISIONAL

Pengertian Seni tradisional adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suatu kaum/puak/suku/bangsa tertentu. Seni tradisional yang ada di suatu daerah berbeda dengan yang ada di daerah lain, meski pun tidak menutup kemungkinan adanya seni tradisional yang mirip antara dua daerah yang berdekatan.

Ciri-ciri

  • Penciptaannya selalu berdasarkan pada filosofi sebuah aktivitas dalam suatu budaya, bisa berupa aktivitas religius maupun seremonial/istanasentris.
  • Terikat dengan pakem-pakem tertentu.

Contoh

Wayang kulit, wayang golek, wayang beber, ornamen pada rumah-rumah tradisional di tiap daerah, batik, songket, dan lain-lain.

  • SENI RUPA MODERN

Pengertian

Seni rupa modern adalah seni rupa yang tidak terbatas pada kebudayaan suatu adat atau daerah, namun tetap berdasarkan sebuah filosofi dan aliran-aliran seni rupa.

Ciri-ciri

  • Konsep penciptaannya tetap berbasis pada sebuah filosofi , tetapi jangkauan penjabaran visualisasinya tidak terbatas.
  • Tidak terikat pada pakem-pakem tertentu.

Contoh

Lukisan-lukisan karya Raden Saleh Syarif Bustaman, Basuki Abdullah, Affandi, S.Soedjojono dan pelukis era modern lainnya.

Seniman

Raden Saleh Syarif Bustaman, Abdulah Sr, Pirngadi, Basuki Abdullah, Wakidi, Wahid Somantri, Agus Jaya Suminta, S. Soedjojono, Ramli, Abdul Salam, Otto Jaya S, Tutur, dan Emira Sunarsa.

  • SENI RUPA KONTEMPORER

PengertianSeni Kontemporer adalah salah satu cabang seni yang terpengaruh dampak modernisasi. Kontemporer itu artinya kekinian, modern atau lebih tepatnya adalah sesuatu yang sama dengan kondisi waktu yang sama atau saat ini. Jadi seni kontemporer adalah seni yang tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman sekarang. Lukisan kontemporer adalah karya yang secara tematik merefleksikan situasi waktu yang sedang dilalui. Misalnya lukisan yang tidak lagi terikat pada Rennaissance. Begitu pula dengan tarian, lebih kreatif dan modern.

Ciri-ciri

  • Tidak terikat oleh aturan-aturan zaman dulu dan berkembang sesuai zaman.
  • Tidak adanya sekat antara berbagai disiplin seni, alias meleburnya batas-batas antara seni lukis, patung, grafis, kriya, teater, tari, musik, hingga aksi politik.

Contoh

Karya-karya happening art, karya-karya Christo dan berbagai karya enviromental art.

Seniman

Gregorius Sidharta, Christo, dan Saptoadi Nugroho.

  1. Unsur Seni Rupa

Seni rupa merupakan salah satu cabang seni yang bentuk karyanya dinikamati dengan indera penglihatan dan rabaan. Oleh karena itulah, seni rupa dalam bahasa Inggris disebut visual art. Artinya karya seni yang dapat dilihat, memiliki wujud yang nyata (kasat mata).

Sebagai salah satu cabang seni, karya seni rupa memiliki beberapa elemen yang membentuknya, bagaimanapun sederhananya karya tersebut. Elemen-elemen pembentuk tersebut dalam dunia seni rupa disebut dengan unsur rupa.. Unsur unsur tersebut meliputi:

  1. Garis

Garis merupakan deretan titik yang menyambung dengan kerapatan tertentu, atau dpat pula berupa dua buah titik yang dihubungkan. Garis memiliki sifat memanjang dan memiliki arah tertentu. Walaupun memiliki unsur ketebalan, namun sifat yang paling menonjol adalah dimensi panjangnya. Dari bentuknya, garis dibedakan atas garis lurus, garis lengkung, dan garis patah (zig zag). Garis juga memiliki karakter tertentu tergantung pada media, teknik, dan tempat membuatnya.

1

Beberapa jenis dan karakter garis

  1. Bidang / Bentuk

Bidang merupakan unsur rupa yang memiliki dimensi panjang dan lebar, sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar, dan tinggi. Atau dengan kata lain bidang bersifat pipih, sedangkan bentuk memiliki isi atau volume.  Dari bentuknya bidang maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk  karena kedua ujung garis yang bertemu, atau dapat pula terjadi karena sapuan warna.

2

  1. Tekstur

Tekstur merupakan sifat permukaan sebuah benda. Sifat permukaan dapat berkesan halus, kasar, kusam, mengkilap, licin, berpori dan sebagainya. Kesan-kesan tersebut dapat dirasakan melalui penglihatan dan rabaan. Oleh karena itu terdapat dua jenis tekstur, yaitu tekstur nyata,yaitu sifat permukaan yang menunjukkan kesan sebenarnya antara penglihatan mata dan rabaan, dan tekstur semu (maya), yaitu kesan permukaan benda yang antara penglihatan dan rabaan dapat berbeda kesannya.

3

  1. Warna

Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan, yaitu teori warna berdasarkan cahaya (dipelopori Isac Newton), dan teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe) Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi. Untuk kepentingan pembelajaran seni rupa, artikel ini membahas teori warna berdasarkan pigmen, yakni butiran halus pada warna. Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen diantaranya; 1) .Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna primer terdiri dari merah, kuning, dan biru, 2). Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) , dan hijau, 3). Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil percampuran kedua warna sekunder, 4). Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau menuju warna kuning, dan lain-lain, 5). Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.

4

5. Gelap Terang

Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman, dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.

6. Ruang (kedalaman)

Ruang dalam karya tiga dimensi dapat dirasakan langsung oleh pengamat seperti halnya ruangan dalam rumah, ruang kelas, dan sebaginya. Dalam karya dua dimensi ruang dapat mengacu pada luas bidang gambar. Unsur ruang atau kedalaman pada karya dua dimensi bersifat semu (maya) karena diperoleh melalui kesan penggambaran yang pipih, datar, menjorok, cembung, jauh dekat dan sebagainya. Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya:

1). Melalui penggambaran gempal,

2). Penggunaan perspektif,

3). Peralihan warna, gelap terang, dan tekstur,

4). Pergantian ukuran,

5). Penggambaran bidang bertindih,

6). Pergantian tampak bidang,

7). Pelengkungan atau pembelokan bidang, dan

8). Penambahan bayang-bayang.

 

  1. Periodesasi Seni Rupa

Dalam http://id.wikipedia.org, Seni lukis adalah salah satu induk dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari drawing. Periodisasi seni lukis dibagi dalam :

  1. Zaman prasejarah

Secara historis, seni lukis sangat terkait dengan gambar. Peninggalan-peninggalan prasejarah memperlihatkan bahwa sejak ribuan tahun yang lalu, nenek moyang manusia telah mulai membuat gambar pada dinding-dinding gua untuk mencitrakan bagian-bagian penting dari kehidupan mereka.

Semua kebudayaan di dunia mengenal seni lukis. Ini disebabkan karena lukisan atau gambar sangat mudah dibuat. Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan daun-daunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan ini memungkinkan gambar (dan selanjutnya lukisan) untuk berkembang lebih cepat daripada cabang seni rupa lain seperti seni patung dan seni keramik.

Seperti gambar, lukisan kebanyakan dibuat di atas bidang datar seperti dinding, lantai, kertas, atau kanvas. Dalam pendidikan seni rupa modern di Indonesia, sifat ini disebut juga dengan dwi-matra (dua dimensi, dimensi datar). Seiring dengan perkembangan peradaban, nenek moyang manusia semakin mahir membuat bentuk dan menyusunnya dalam gambar, maka secara otomatis karya-karya mereka mulai membentuk semacam komposisi rupa dan narasi (kisah/cerita) dalam karya-karyanya.
Objek yang sering muncul dalam karya-karya purbakala adalah manusia, binatang, dan obyek-obyek alam lain seperti pohon, bukit, gunung, sungai, dan laut. Bentuk dari obyek yang digambar tidak selalu serupa dengan aslinya. Ini disebut citra dan itu sangat dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis terhadap obyeknya. Misalnya, gambar seekor banteng dibuat dengan proporsi tanduk yang luar biasa besar dibandingkan dengan ukuran tanduk asli. Pencitraan ini dipengaruhi oleh pemahaman si pelukis yang menganggap tanduk adalah bagian paling mengesankan dari seekor banteng. Karena itu, citra mengenai satu macam obyek menjadi berbeda-beda tergantung dari pemahaman budaya masyarakat di daerahnya. Pencitraan ini menjadi sangat penting karena juga dipengaruhi oleh imajinasi. Dalam perkembangan seni lukis, imajinasi memegang peranan penting hingga kini.

Pada mulanya, perkembangan seni lukis sangat terkait dengan perkembangan peradaban manusia. Sistem bahasa, cara bertahan hidup (memulung, berburu dan memasang perangkap, bercocok-tanam), dan kepercayaan (sebagai cikal bakal agama) adalah hal-hal yang mempengaruhi perkembangan seni lukis. Pengaruh ini terlihat dalam jenis obyek, pencitraan dan narasi di dalamnya. Pada masa-masa ini, seni lukis memiliki kegunaan khusus, misalnya sebagai media pencatat (dalam bentuk rupa) untuk diulangkisahkan. Saat-saat senggang pada masa prasejarah salah satunya diisi dengan menggambar dan melukis. Cara komunikasi dengan menggunakan gambar pada akhirnya merangsang pembentukan sistem tulisan karena huruf sebenarnya berasal dari simbol-simbol gambar yang kemudian disederhanakan dan dibakukan

  1. Seni lukis zaman klasik

Di zaman ini lukisan dimaksudkan untuk meniru semirip mungkin bentuk-bentuk yang ada di alam. Hal ini sebagai akibat berkembangnya ilmu pengetahuan dan dimulainya kesadaran bahwa seni lukis mampu berkomunikasi lebih baik daripada kata-kata dalam banyak hal. Selain itu, kemampuan manusia untuk menetap secara sempurna telah memberikan kesadaran pentingnya keindahan di dalam perkembangan peradaban.

  1. Seni lukis zaman pertengahan

Sebagai akibat terlalu kuatnya pengaruh agama di zaman pertengahan, seni lukis mengalami penjauhan dari ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai sihir yang bisa menjauhkan manusia dari pengabdian kepada Tuhan. Akibatnya, seni lukis pun tidak lagi bisa sejalan dengan realitas.

Kebanyakan lukisan di zaman ini lebih berupa simbolisme, bukan realisme. Sehingga sulit sekali untuk menemukan lukisan yang bisa dikategorikan “bagus”.
Lukisan pada masa ini digunakan untuk alat propaganda dan religi. Beberapa agama yang melarang penggambaran hewan dan manusia mendorong perkembangan abstrakisme (pemisahan unsur bentuk yang “benar” dari benda).

Namun sebagai akibat pemisahan ilmu pengetahuan dari kebudayaan manusia, perkembangan seni pada masa ini mengalami perlambatan hingga dimulainya masa renaissance.

  1. Seni lukis zaman Renaissanc

Berawal dari kota Firenze. Setelah kekalahan dari Turki, banyak sekali ahli sains dan kebudayaan (termasuk pelukis) yang menyingkir dari Bizantium menuju daerah semenanjung Italia sekarang.

Dukungan dari keluarga deMedici yang menguasai kota Firenze terhadap ilmu pengetahuan modern dan seni membuat sinergi keduanya menghasilkan banyak sumbangan terhadap kebudayaan baru Eropa.

Seni Rupa menemukan jiwa barunya dalam kelahiran kembali seni zaman klasik. Sains di kota ini tidak lagi dianggap sihir, namun sebagai alat baru untuk merebut kembali kekuasaan yang dirampas oleh Turki.

Pada akhirnya, pengaruh seni di kota Firenze menyebar ke seluruh Eropa hingga Eropa Timur.Revolusi Industri di Inggris telah menyebabkan mekanisasi di dalam banyak hal. Barang-barang dibuat dengan sistem produksi massal dengan ketelitian tinggi. Sebagai dampaknya, keahlian tangan seorang seniman tidak lagi begitu dihargai karena telah digantikan kehalusan buatan mesin.

Sebagai jawabannya, seniman beralih ke bentuk-bentuk yang tidak mungkin dicapai oleh produksi massal (atau jika bisa, akan biaya pembuatannya menjadi sangat mahal). Lukisan, karya-karya seni rupa, dan kriya diarahkan kepada kurva-kurva halus yang kebanyakan terinspirasi dari keindahan garis-garis tumbuhan di alam.

  1. Prinsip Seni Rupa

Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa, yaitu:

  1. Kesatuan (unity)
    Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
  2. Keselarasan (harmony)
    Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan keselarasan.
    3.   Penekanan (kontras)

    Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

4   Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

  1. Gradasi
    Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan berbagai warna secara berangsur-angsur.
  2. Proporsi
    Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian lainnya secara
    keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.
  3. Keserasian
    Keserasian merupakan prinsip yang digunakan untuk menyatukan unsur-unsur rupa walaupun
    berasal dari berbagai bentuk yang berbeda. Tujuan keserasian adalah menciptakan keselarasan dan
    keharmonisan dari unsur-unsur yang berbeda.
  4. Komposisi
    Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan serasi.
  5. Keseimbangan (balance)
    Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.
  6. Aksentuasi
    Aksentuasi adalah unsur yang sangat menonjol atau berbeda dengan unsur-unsur yang ada di sekitamya.

 

  1. Tokoh Seni Rupa Di Indonesia

 

Berikut ini sekilas mengenai lima maestro Indonesia itu seperti dituturkan oleh Oei yang mengenal baik mereka pada masa hidupnya. Masing-masing punya ciri khas sendiri-sendiri.

Hendra Gunawan: Bebas pengaruh asing.

Hendra adalah seniman yang menghabiskan hidupnya di penjara sebagai tahanan politik. Dia dituduh terlibat pemberontakan PKI dan dipenjara selama belasan tahun. Padahal sejatinya Hendra tidak terlibat politik praktis. Dia hanya menjadi anggota Lekra, lembaga kesenian bentukan PKI. Hendra disebut dekat dengan rakyat karena dia melukis masalah keseharian rakyat.

Di penjara Hendra melukis. Hal itu menjadikan dia sebagai pelukis Indonesia yang paling bebas dari pengaruh gaya dan aliran dari luar negeri. “Hendra tidak kena pengaruh dari luar karena selalu berada di penjara. Dia murni pelukis Indonesia,” kata OHD.

7

Lukisan Hendra dikenal karena pemilihan warnanya yang berbeda. Hendra juga dikenal sangat memuliakan wanita. Seiring berjalannya waktu, pilihan warna pada lukisan Hendra menjadi makin cerah.

Meski dipenjara, menurut Oei, Hendra tak dendam. “Dia bahkan melukis potret diri Presiden Soeharto,” kata Oei. Sayang lukisan itu belum dapat dipamerkan karena sedang direstorasi. Hendra juga melukis beberapa lukisan mengenai kejadian di lubang buaya, menurut versi yang diceritakan Orde Baru.

Widayat: Picasso Indonesia

Widayat dijuluki Oei sebagai Picasso Indonesia. Meski demikian, Widayat bukan hanya melukis abstrak. Lukisan pertamanya tahun 1953. Saat itu lukisan Widayat masih beraliran realis.

8

Widayat melukis dirinya bersama adik perempuannya.

Tahun-tahun berikutnya lukisan Widayat berubah menjadi abstrak. Widayat banyak terpengaruh Picasso, juga dalam melukis tubuh telanjang. Tapi lukisan telanjang karya Widayat berbeda dengan karya Affandi yang penuh gairah. “Lukisan nude karya Widayat lebih lucu, bernuansa romantik,” kata OHD.

Oei menyebut Widayat sebagai Picasso Indonesia karena kreativitasnya. Widayat punya etos kerja tinggi, tak ada satu haripun yang dia lewatkan tanpa melukis. “Karyanya apolitis tapi punya sifat magis,” kata Oei.

 

Affandi: Emosi dalam potret diri

Affandi mungkin pelukis paling terkenal dibanding empat maestro lain. Sebagian besar lukisan Affandi bertema potret diri. Meski Affandi hanya satu orang, ternyata lukisan yang dihasilkan selalu berbeda karena moodnya saat melukis tak akan pernah sama. Contohnya, dua lukisan self portrait yang dibuat tahun 1960 dan 1961 tapi sangat berbeda.

9

Potret diri Affandi tahun 1960 dan 1961.

Menurut OHD, lukisan merupakan penyaluran jiwa Affandi, dari apa yang ada dalam pikirannya, disalurkan dalam lukisan serta merta. Bahkan, Affandi kadang tak memakai kuas dalam melukis. “Affandi sangat emosional, dia mencurahkan jiwanya melalui subyek yang dilukisnya,” kata OHD.

Selain potret diri, Affandi sangat dipengaruhi budaya Bali. Dia banyak melukis barong dan adu ayam. Oei juga punya satu lukisan Affandi yang disebutnya sebagai mahakarya lukisan interior. Lukisan itu menunjukkan interior kelenteng di Jogja dengan warna dominan merah dan hitam.

Lucunya, Affandi adalah satu-satunya pelukis yang pada masa itu memperbolehkan kolektor membeli lukisannya dengan cara dicicil. “Terserah berapa kali, berapa lama. Akibatnya lukisan Affandi paling laku,” kata Oei sambil tertawa.

S Sudjojono

Berbanding terbalik dari Hendra, Sudjojono justru politikus Partai Komunis Indonesia tapi tak dipenjara. Padahal Sudjojono menjadi anggota DPR dari Partai Komunis Indonesia karena kelihaiannya berpolitik. Sudjojono lepas dari tuduhan makar karena dia sudah lebih dulu keluar dari keanggotaan PKI karena menikah lagi dengan seorang perempuan.

Sebagai politikus, lukisan Sudjojono juga paling politis. Selalu ada pesan yang dia ingin sampaikan melalui lukisannya. Misalnya, penari topeng menggambarkan ketidakjujuran. Bahkan, kerapkali dia menuliskan tulisan untuk menjelaskan maksud lukisannya. Dalam lukisan berjudul ‘Perjuangan belum selesai’, Sudjojono menulis “Perdjuangan belum selesai, djalan masih pandjang menuju gerbang kemerdekaan.”

10

Perjuangan belum selesai.

 

Sudjojono adalah pelukis yang intelek. Karyanya diciptakan melalui proses pemikiran dan punya konsep. Tapi dia sering dikritik karena dianggap disusupi ideologi kiri dalam melukis. Tak banyak karya buatan masa revolusi yang tersisa. Hampir 50 karya dibakar Belanda saat kumpeni menyerbu Jogja.

Soedibio: Bapak surealis Indonesia

11

Lukisan kelam Soedibio.Tidak tanggung-tanggung, Oei menyebut Soedibio sebagai bapak surealis Indonesia. “Tahun 40-an dia sudah membuat karya surealis, sangat melampaui zamannya,” kata Oei.

Sayang, karena persoalan pribadi Soedibio menghilang dari dunia seni rupa selama 15 tahun. Akibatnya, nama Soedibio paling tidak terkenal dibanding yang lain. Karyanya masih dihargai lebih murah daripada beberapa pelukis muda.

Keunikan Soedibio ada pada gaya lukisannya yang berubah dengan drastis sesuai kisah hidupnya. Lukisannya pada zaman revolusi bernuansa kelam dan meununjukkan kekerasan. Dia kemudian menghilang, dan kembali lagi dengan gaya lukisan yang lebih lembut. “Setelah dia muncul, semua kekerasannya hilang. Pada akhir hidupnya, lukisannya menjadi bergaya dekoratif,” kata Oei.

Hidup Soedibio melarat. Lukisannya banyak yang dijual untuk menghidupi lima anaknya yang masih kecil. Kini istri Soedibio sudah tak punya satupun lukisan karya almarhum suaminya.

Soedibio meninggal tahun 1981, meninggalkan lima anak. Si bungsu berusia 40 hari dan sulung berusia 9 tahun. “Kalau saya kangen lukisan Bapak, saya pergi ke tempat kolektor untuk melihat karya suami saya,” kata istri Soedibio, Saitem, saat menghadiri pameran lima maestro di Magelang.

 

Aliran Seni Rupa

  1. Aliran Neo-Klasik

12

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789, merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.

Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David melukiskan “SUMPAH HORATII”. Lukisan ini menggambarkan Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya menangis di sebelah kanan.

Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan, melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap Negara.

J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik, dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :
a.Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b.Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c.Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d.Raut muka tenang dan berkesan agung.
e.Berisi cerita lingkungan istana.
f.Cenderung dilebih-lebihkan.

Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGRES (1780-1867)

  1. Aliran Romantik

13

Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang (sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan

Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :
a.Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan emosional.
b.Penuh gerak dan dinamis.
c.Warna bersifat kontras dan meriah.
d.Pengaturan komposisi dinamis.
e.Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
f.Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :
a.Eugene Delacroix
b.Theodore Gericault
c.Jean Baptiste
d.Jean Francois Millet

  1. Aliran Realisme

14

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang bernama “Courbet” dari Perancis

  1. Aliran Naturalisme

15

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang lukisannya mendekati Realisme.

Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart, Frans Hall.

  1. Aliran Impresionis

16

Impresionisme, maka asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak mendetail.
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.

  1. Aliran Ekspresionisme

17

Ekspresionisme merupakan aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan batin.

  1. Aliran Fauvisme

ifauvis001p4

 

Aliran fauvisme sangat mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan aliran sebelumnya.

Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna Vincent Van Gogh.

  1. Aliran Kubisme

19

 

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris digunakan oleh Picasso.

Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris. Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris.

  1. Aliran Abstraksionisme

20

 

Abstraksionime adalah aliran yg berusaha melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua yaitu.
Abstrak kubistis

Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich

  1. Aliran Futuris

21

 

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis penuh gerak, karena itu temanya cenderung menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arak-arakan, perang dll.

Tokoh aliran ini antara lain :
Carlo Carra
Buido Severini
Umbirto Boccioni
F.T Marineti

  1. Aliran dadaisme

22

 

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama yg tak kunjung berhenti.

Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni. Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan Tzara, Maron Janco.

  1. Aliran Surealisme

23

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.

 

Tokoh surealis yaitu
Salvador Dali
Maxt Ernest
Jona Mirod

 

DAFTAR PUSTAKA

 

http://senibudaya-indonesia.blogspot.com/2009/12/arti-seni-budaya.html

http://bahyudinnor17.blogspot.com/2012/09/pengertian-seni-budaya-dan-macam.html

http://heroesoesanto.blogspot.com/2011/02/unsur-unsur-seni.html

http://muhamadganifharuman.blogspot.com/2012/03/pengertian-kebudayaan-dan-7-unsur.html

http://caesarino194.blogspot.com/2013/05/unsur-unsur-budaya.html

http://iffadewi017.blogspot.com/2012/07/senirupa-adalah-salah-satu-cabang.html

http://tipzsangguru.wordpress.com/2010/01/28/pengertian-seni-rupa-tradisional-modern-dan-kontemporer/

http://mazgun.wordpress.com/2009/10/12/unsur-rupa-dan-komposisi/

http://klikbelajar.com/kesenian-dan-olahraga/unsur-dan-prinsip-seni-rupa/

http://falahyunus.wordpress.com/2013/04/12/periodisasi-seni-rupa/

http://hunhaunahanah2nj.wordpress.com/2013/03/09/aliran-aliran-seni-rupa/

 

Tinggalkan komentar