BAB I

PENDAHULUAN

 

Pendahuluan dari karya tulis ilmiah ini meliputi (1) Latar belakang, (2) Rumusan masalah, (3) Tujuan, (4) Tinjauan pustaka, (5) Landasan teori dan (6) Metode penulisan.

Adapun rinciannya sebagai berikut :

 

  • Latar Belakang

Sekitar 10 tahun terakhir ini sering terjadi pengembangan isu yang sifatnya internasional alias menjadi perhatian khalayak  terutama para peneliti. Adapun isu yang diangkat adalah tentang wacana pemanasan global yang diakibatkan oleh rusaknya lapisan ozon di atmosfir bumi yang diakibatkan oleh emisi gas buang kendaraan bermotor, dampak rumah kaca, dan bahan pengawet cat ataupun sebagainya. Sehingga berdampak pada yang namanya cuaca ekstrim yang konon membawa dampak kesehatan yang tidak baik bagi penduduk yang ada di bumi.

Berbagai pendapat ahli yang bersifat ilmiah maupun diluar nalar juga meramaikan wacana yang berkembang yakni proses kehancuran alam secara menyeluruh diiringi beserta makhluk hidup yang ada. Namun para pakar ahli juga ikut mengamininya dengan mengedapankan penelitian mereka yang bersifat ilmiah dan lebih rasional lagi, dengan alasan setiap beberapa ratus tahun sekali akan terjadi bencana yang besar yang diakibatkan oleh pancaran lidah matahari yang begitu dasyatnya sehingga berdampak ancaman pada kelangsungan hidup makhluk di bumi.

Manusia merupakan bagian dari komponen lingkungan hidup yang senantiasa saling mempengaruhi. Pengaruh manusia terhadap lingkungannya sangat besar. Hal ini dapat dapat diketahui dari eksploitasi dan eksplorasi manusia terhadap alam melalui Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.

Kita sudah sering mendengar kerusakan hutan, pencemaran air, tanah dan udara yang ada disekitar kita yang disebabkan oleh perilaku manusia yang tidak dapat memanfaatkan kekayaan alam secara efektif dan efisien, serta kurangnya kesadaran manusia dengan dampak yang akan ditimbulkannya. Karena ulah manusia itulah kualitas lingkungan dapat menurun dan dapat mempengaruhi kelangsungan hidupnya di masa yang akan datang.

Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya, yaitu berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari. Sumber daya alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air dan udara.

Tanah merupakan tempat manusia untuk melakukan berbagai kegiatan. Air sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai komponen terbesar dari tubuh manusia. Untuk menjga keseimbangan, air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang sangat banyak dan memiliki kualitas yang baik. Selain itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernapasan manusia. Lingkungan yang sehat dapat terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.

Lingkungan di Indonesia perlu ditangani, karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya. Salah satunya adalah masalah mengenai keadaan lingkungan hidup, seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi diberbagai daerah.

Secara garis besar, komponen lingkunga dapat dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu kelompok biotic (flora darat dan air, fauna darat dan air), kelompok a biotic (tanah, air dan udara).

(Pengertian Limbah atau Sampah) – Limbah atau sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis. ( A. K. Haghi, 2011 : Hal 13 )

  • Rumusan Masalah
  • Bagaimana usaha untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan?

 

  • Tujuan
  • Untuk mengetahui apa saja yang dapat dilakukan sebagai usaha pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan

 

  • Tinjauan pustaka
  • Bronkhitis : infeksi pada saluran udara utama dari paru-paru atau bronkus yang menyebabkan terjadinya peradangan atau inflamasi pada saluran udara itu
  • Emfisema : kondisi di mana kantung udara di paru-paru secara bertahap hancur, membuat napas lebih pendek
  • Entamoebacholi : merupakan spesies non-patogenik Entamoeba yang sering ada sebagai parasit komensal di saluran pencernaan manusia
  • Salmonella thyposa : suatu genus bacteria enterobakteria gram negatif berbentuk tongkat yang mengakibatkan penyakit paratifus, tifus, dan penyakit foodborne

 

  • Landasan teori

Pengertian pencemaran lingkungan

Polusi/pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan  lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 tahun 1982).

Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia maupun disebabkan oleh alam (misal : gunung meletus, gas beracun). Ilmu lingkungan biasanya membahas pencemaran yang disebabkan oleh aktifitas manusia, yang dapat dicegah dan dikendalikan.

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaanya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbondioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat memberikan efek merusak.

 

MACAM-MACAM PENCEMARAN LINGKUNGAN

  1. Pencemaran Udara

Dalam kehidupannya, manusia setiap hari melakukan pernapasan untuk dapat melangsungkan kehidupannya. Didalam bernafas manusia melakukan dua siklus sekaligus yaitu: pengeluaran / penghembusan udara dengan mengeluarkan CO2 dan pemasukan / menghirup udara (O2). Siklus tersebut terjadi terus menerus selama manusia hidup. Dialam bebas, diketahui penghasil O2 adalah tumbuhan hijau yang melakukan fotosintetis.

Udara yang bersih bermanfaat untuk kehidupan manusia, namun sebaliknya udara yang terkena pencemaran udara sangat buruk akibatnya bagi kesehatan dan kehidupan makhluk hidup terutama kehidupan manusia. Pencemaran udara tersebut sering terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dan sebagainya.Dengan pengetahuan tentang udara bersih, sehat maka akan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat luas.

 

Dampak Polusi Udara

  1. Terhadap kesehatan manusia

Telah lebih dari dua dasawarsa ini penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan gangguan saluran pernafasan lain selalu menduduki peringkat pertama dari 10 penyakit terbanyak yang dilaporkan oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan masyarakat seperti: Puskesmas, Klinik, dan Rumah Sakit. Diketahui bahwa penyebab terjadinya ISPA dan penyakit gangguan saluran pernapasan lain adalah: rendahnya kualitas udara di dalam rumah dan atau di luar rumah baik secara biologis, fisik, maupun kimia.

Hampir semua penyakit dan kematian yang terkait dengan pencemaran udara tersebut tercatat dan dilaporkan oleh Departemen Kesehatan melalui rumah sakit, puskesmas, dinas kesehatan provinsi dan kota/kabupaten. Namun, baik di tingkat pusat, provinsi, kota atau kabupaten, struktur organisasi yang spesifik menangani penanggulangan berikut pengawasan dampak kesehatan kualitas udara tersebut belum ada di institusi kesehatan. Sehingga, situasi dan kondisi ini dapat memperlemah upaya penanggulangan dampak kesehatan pencemaran udara berikut surveilans-nya. Dimana pada gilirannya, berakibat pada lemahnya informasi tentang kondisi senyatanya dampak kesehatan yang disebabkan oleh pencemaran udara.

Polusi udara yang menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia dan lingkungan adalah:

  1. Gas Karbon monoksida (CO)

Gas karbon monoksida (CO) di atmosfer dalam keadaan normal konsentrasinya sangat sedikit sekitar 0,1 ppm. Di daerah perkotaan dengan aktifitas penggunaan kendaraan bermotor dan industri yang padat, konsentrasi gas CO dapat mencapai 10 – 15ppm. Gas CO di dalam paru-paru bereaksi dengan hemoglobin pada sel darah merah yang dapat menghalangi pengangkutan oksigen ke seluruh bagian tubuh.

 

Tabel: Konsentrasi gas CO di udara dan pengaruhnya pada tubuh manusia bila kontak terjadi pada waktu cukup lama

Konsentrasi gas CO di udara (ppm) Konsentrasi COHb dalam darah (%) Gangguan pada tubuh
3 0,98 Tidak ada
5 1,30 Belum begitu terasa
10 2,10 Gangguan sistem saraf sentral
20 3,70 Gangguan panca indera
40 6,90 Gangguan fungsi jantung
60 10,10 Sakit kepala
80 13,30 Sulit bernafas
100 16,50 Pingsan hingga kematian

 

Dampak yang ditimbulkan adalah :

  1. a) Pusing/sakit kepala
  2. b) Rasa mual
  3. c) Pingsan (ketidak sadaran)
  4. d) Kerusakan jaringan otak
  5. e) Sesak nafas
  6. f) Kematian
  7. g) Gangguan pada kulit
  8. h) Gangguan penglihatan (efek jangka panjang)
  9. Gas sulfur oksida (SO), nitrogen oksida (NO) dan ozon (O3)

Dampak negatif adanya penigkatan konsentrasi gas SO, NO dan O3 adalah :

  1. a) Iritasi mata
  2. b) Radang saluran pernafasan
  3. c) Gangguan pernafasan kronis (bronkitis, emfisema dan asma)
  4. d) Gangguan pada tumbuhan hingga kematian tumbuhan

 

  1. Polusi Udara

Seperti sudah disinggung diatas, Dampak polusi udara terjadi sebagai efek negatif dari pembangunan dinegara berkembang, industri dinegara maju, aktifitas alam dsb.

Secara garis besar polusi udara dibagi menjadi partikulat dan polusi gas.

 

  1. Partikulat

Partikulat (partikel) adalah pencemaran udara yang dapat berada bersama-sama bahan / bentuk pencemaran lain, macam-macam partikulat:

  1. Aerosol :    tersebarnya partikel halus zat padat atau cairan dalam gas atau udara.
  2. Kabut (fog) :    aerosol yang berupa butiran air yang berada diudara.
  3. Asap (smoke) :    campuran antara butir padatan dan cairan terhembus melayang diudara.
  4. Debu (dust) :    aerosol yang berupa butiran melayang diudara karena adanya hembusan angin.
  5. Fume :    aerosol yang berasal dari kondensasi uap logam.
  6. Plume :    asap yang keluar dari cerobong asap suatu industri.
  7. Smoge :    campuran dari smoke dan fog.

 

  1. Gas
  2. Sulfur Dioksida (SO2): dihasilkan oleh batu bara, bahan bakar minyak yang mengandung sulfur, pembakaran limbah pertanah, dan proses dalam industri. Dampak: efek iritasi pada saluran napas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak napas.
  3. Hidrogen Sulfida (H2S): dihasilkan dari kawah gunung yang masih aktif dan dapat menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indra penciuman (nervous olfactory)
  4. Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Nitrogen Dioksida (NO2): gas-gas ini berasal dari berbagai jenis pembakaran, gas buang kendaraan bermotor, peledak, pabrik pupuk. Efek: mengganggu sistem pernapasan dan melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran napas sehingga paru-paru mudah terserang infeksi.
  5. Amoniak (NH3): berasal dari proses industri. Amoniak menimbulkan bau yang tidak sedap menyengat. Dan dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, bronchitis, merusak indra penciuman.
  6. Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon: semua hasil pembakaran menghasilkan gas ini, begitu juga proses industri. Gas ini menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian. Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berpikir, gerakan otot, gangguan jantung.

 

  1. Gangguan Kesehatan

Gangguan kesehatan yang diakibatkan adanya pencemaran udara dikelompokkan menjadi 4 yaitu:

  1. Korosif :    bahan pencemar bersifat merangsang terjadinya proses peradangan pernapasan pada bagian atas.
  2. Asfiksia :    ini terjadi menyusul berkurangnya kemampuan tubuh dalam mengikat oksigen atau berkurangnya kadar oksigen didalam tubuh.
  3. Anesthesia :    adalah dampak pencemaran udara yang bersifat menekan susunan saraf pusat sehingga mengakibatkan kehilangan kesadaran.
  4. Toksis :    dampak yang ditimbulkan adalah timbulnya gangguan pada sistem pembuatan darah dan menyebabkan keracunan pada susunan saraf.

 

  1. Pengendalian Emisi

Bila emisi dikeluarkan dari suatu aktivitas tidak sesuai dengan baku mutu emisi, perlu dilakukan pengendalian terhadap emisi itu.

Berbagai alat pengendalian emisi antara lain:

  1. Filter Udara: berguna untuk menyaring partikel yang ikut keluar pada serobong agar tidak ikut terlepas kelingkungan.
  2. Pengendap Silikon: pengendap partikel yang ikut dalam emisi dengan pemanfaatan gaya sentrifugal dari partikel yang sengaja dihembuskan melalui tepi dinding tabung silikon.
  3. Pengendap Sistem Gravitasi: berupa ruang panjang yang dialiri udara kotor secara perlahan sehingga partikel akan mengendap karena gaya beratnya.
  4. Pengendap Elektrostatik: digunakan untuk pemisahan partikel dibawah 5µm. Alat ini cocok untuk membersihkan udara kotor dalam volume besar, alat ini berupa tabung silinder yang dibagian tengahnya diberi kawat yang dialiri arus listrik, udara kotor akan menjadi ion negatif dan tertarik kedinding tabung, udara bersih akan berlalu.
  5. Filter Basah: untuk  memisahkan pencemaran non-partikel, media pemisah yang digunakan adalah larutan penyerap.
  6. Pengendalian khusus / menyaring gas SO2, NOHX maupun VOCS.
  7. Hujan Asam

Atmosfer dapat mengangkut berbagai cat pencemar ratusan kilometer jauhnya, sebelum menjatuhkannya kepermukaan bumi. Dalam perjalanan jauhnya, Atmosfer bertindak sebagi reaktor  kimia yang kompleks merubah cat pencemar setelah berinteraksi pada zat lain, uap air dan energi matahari. Pada kondisi dimana SO2  bereaksi menjadi uap air membentuk H2SO4  (asam sulfat) dan NO2 bereaksi dengan air uap air membentuk HNO3 (asam nitrat) yang selanjutnya turun kepermukaan bumi bersama air hujan yang dikenal dengan hujan asam, air hujan dengan pH 5,6 dapat menimbulkan kerusakan berbagai jenis logam.Dampak dari hujan asam antara lain:

  1. a) Merusak bangunan dan berkaratnya logam.
  2. b) Mempengaruhi kualitas air permukaan, bisa menggangu kehidupan akuatik danau.
  3. c) Merusak tanaman terutama hutan sehingga luas hutan berkurang.
  4. d) Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah, sehingga mempengaruhi kualitas air tanah.
  5. e) Menimbulkan berbagai penyakit kulit bagi beberapa masyarakat yang menggunakan air hujan sebagai satu-satunya air mandi.

 

  1. Pencemaran Air

Kita hidup dizaman serba canggih dengan kemajuan ilmu serta teknologi. Akan tetapi, dampak negative yang dihasilkan sangatlah besar, yaitu polusi yang mana merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur atau komponen lain yang merugikan lingkungan dari akibat aktivitas manusia atau prose alami. Serta menyebabkan polusi yang disebut polutan. Suatu hal dikatakan polutan apa bila kadar melebihi/kurang dari batas normal. Berada pada tempat dan waktu yang tidak tepat.Polutan sendiri dapat berupa debu, bahan kimia, suara, panas, radiasi, makhluk hidup, dan sebagainya. Dan bila polutan berlebihan, ekosistem tidak dapat seimbang dan tidak dapat melakukan regenerasi (pembersihan sendiri).

Polusi air merupakan peristiwa masuknya zat, energi, unsur/komponen lainnya di dalam air sehingga kualitas air terganggu yang mana dapat ditandai dengan adanya perubahan bau, rasa, dan warna pada air sehingga air tidak murni lagi.

Dikutip dalam Keputusan Menteri Negara Kepedudukan dan Lingkungan Hidup No.02/MENLH/I/1998, yang dimaksud dengan polusi/pencemaran air adalah masuk/dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam, kurang atau tidak dapat berfungsi lagi dengan peruntukannya.
Itulah kenapa air sebagai sumber utama bagi manusia serta makhluk hidup lainnya dimuka bumi ini karena merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan.
Akan tetapi, fenomena alam seperti gunung merapi, badai, gempa bumi, tsunami, dll dapat mengakibatkan perubahan besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap sebagai pencemaran air.Kenapa? Karena polusi adalah sebagian dari akibat aktivitas makhluk hidup yang mana dapat merubah kualitas terhadap air di muka bumi.

 

Ciri-Ciri Air Tercemar Polusi

Ciri-ciri air yang mengalami polusi/tercemar sangat bervariasi karena tergantung dengan jenis air dan polutan yang terkandung didalamnya. Namun cirri yang paling mudah diketahui adalah:

  • Berbau
  • Berwarna
  • Beracun
  • Berasa

 

Sifat-Sifat Pencemaran Air

Untuk mengetahui terpolusinya air dapat diamati dengan terjadinya perubahan-perubahan antara lain :

  1. Nilai pH

Keasaman dan alkalinitas pH normal air adalah 6-8 pH. Bila terlalu rendah, maka dapat menyebabkan korosif.

  1. Suhu

Apabila suhu terlalu rendah, maka air akan terasa sejuk bahkan dingin hingga sedingin es. Begitu pula sebaliknya. Akan tetapi, air biasa selalu memiliki suhu pas di ukuran 00 celcius.

 

  1. Warna, bau dan rasa

1)      Warna
Air yang terpolusi biasanya berbeda dengan warna normalnya (jernih dan bening).

2)      Bau
Biasanya tergantung pada sumber air, dapat disebabkan oleh bahan kimia, tumbuhan dan hewan air baik yang hidup maupun mati (seperti bau amis dan busuk).

3)      Rasa

Air normal tidak mempunyai rasa, kecuali rasa asin pada air laut. Jumlah kandungan oksigen dalam air. Pencemaran mikroorganisme patogen Kandungan minyak Kandungan logam berat Kandungan bahan radio aktif

 

Macam-Macam Sumber Air Yang Berpolutan

Macam-macam sumber air yang berpolusi, antara lain:

  1. Limbah industry
  2. Pertanian
  3. Rumah Tangga

Ada beberapa tipe polutan yang mana dapat merusak perairan, yaitu:

  1. Mengandung bibit penyakit
  2. Butuh banyak O2 (Oksigen) untuk penguraiannya (sehingga kekurangan O2 saat proses penguraian)
  3. Bahan-bahan kimia organik dari industry
  4. Limbah pupuk pertanian
  5. Bahan-bahan yang tidak sedimen (endapan)
  6. Bahan-bahan yang mengandung radioaktif dan panas

Padahal air adalah unsur alam yang penting bagi manusia dengan sifat mengalir dan meresapnya. Akan tetapi, karena jalur-jalur aliran dan resapan air terhambat karena polutan, timbulah banjir.

Musibah banjir dapat dibagi menjadi 2 berdasarkan akibat polusi air, antara lain: Banjir bandang (banjir besar), yaitu: terjadi dari akibat meluap dari jalur-jalur aliran (sungai) dengan volume air yang sangat besar. Banjir genangan, yaitu: banjir lokal/setempat karena akibat dari tergenangnya/terkonsentrasinya air hujan pada daerah tersebut yangmana saluran air (arainase) dan lahan resapannya sangat terbatas sehingga air bisa masuk/menggenangi lingkungan serta dalam rumah kita. Penggunaan pada insektisida seperti DDT (Dhicloro Diphenil Trichonethan) oleh para petani untuk memberantas hama tanaman serta serangga penyebar penyakit secara berlebihan dapat mengakibatkan pencemaran terhadap air yang diserap oleh tanaman.  Sehingga terjadi pembusukan yang berlebihan diperairan dapat pula menyebabkan pencemaran. Pembuangan sampah dapat mengakibatkan kadar O2 terlarut dalam air semakin berkurang karena sebagian besar dipergunakan oleh bakteri pembusuk. Serta pembuangan sampah organik yang dibuang ke sungai terus-menerus, selain mencemari air, pada musim hujan akan timbul bencana banjir.

 

Penyebab Dari Timbulnya Pencemaran Air

Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di sungai citarum.

 

Bahaya Yang Ditimbulkan

Bibit penyakit dari hasil polusi air mengandung zat-zat yang bersifat beracun dan bahan radioaktif yang mana dapat merugikan manusia. Kenapa? Karena polutan memerlukan banyak sekali kandungan O2, akan tetapi apabila kekurangan, maka akan terjadi perubahan warna dan pembusukan. Karena proses penguraian terhadap polutan tidak akan sempurna sehingga timbulah polusi pada air.

Permasalahan terbesar dalam polusi air adalah pembuangan sampah disembarang tempat. Misalnya: pembuangan sampah pada muara sungai, laut, atau got-got kecil rumahan. Ini bisa menimbulkan penyakit.

Contoh kejadian seperti di Jepang. Zat merkuri yang dibuang oleh sebuah industri plastik ke teluk Minamata terakumulasi dijaringan tubuh ikan dan masyarakat yang mengkonsumsi menderita cacat atau hingga meninggal.

 

Akibat Air Tercemar

Akibat yang ditimbulkan oleh polusi air, antara lain:

  1. Terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen (O­2)
  2. Terjadinya ledakan ganggang dan tumbuhan air
  3. Pendangkalan dasar perairan
  4. Dalam jangka panjang adalah kanker dan kelahiran cacat
  5. Akibat penggunaan pastisida yang berlebihan sesuai selain membunuh hama dan penyakit, juga membunuh serangga dan maskhluk berguna terutama predator
  6. Kematian biota kuno, seperti: plankton dan lainnya bahkan burung
  7. Mutasi sel, kanker, dan leukemia

Akibat dari timbulnya air yang tercemar menurut situs wikipedia, antara lain:

  1. Dapat menyebabkan banjir
  2. Erosi
  3. Kekurangan sumber air
  4. Dapat membuat sumber penyakit
  5. Tanah longsor
  6. Dapat merusak ekosistem sungai

 

  1. C. Pencemaran Tanah

Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. Oleh sebab itu, sudah menjadi kewajiban kita menjaga kelestarian tanah sehingga tetap dapat mendukung kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi, sebagaimana halnya pencemaran air dan udara, pencemaran tanah pun akibat kegiatan manusia juga.

Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping).

Tanah Tercemar. Tanah indonesia terkenal dengan kesuburanya. Hingga dalam sejarah Indonesia pernah tercetat. Kesuburan itu telah mengundang para penjajah asing untuk mengeksploitasinya. Fenomena sekarang lain lagi. Sebagian tanah Indonesia tercemar oleh polusi yang diakibatkan oleh kelainan masyarakat. Pencemaran ini menjadikan tanah rusak dan hilang kesuburanya, mengandung zat asam tinggi. Berbau busuk, kering, mengandung logam berat, dan sebagainya. Kalau sudah begitu maka tanah akan sulit untuk dimanfaatkan.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:

  1. Tanah tidak subur
  2. pH dibawah 6 (tanah asam) atau pH diatas 8 (tanah basa)
  3. Berbau busuk
  4. Kering
  5. Mengandung logam berat
  6. Mengandung sampah anorganik

Tanah tidak tercemar. Tanah yang tidak tercemar adalah tnah yang masih memenuhi unsur dasarnya sebagai tanah. Ia tidak mengandung zat-zat yang merusak keharaanya. Tanah tidak tercemar bersifat subur, tidak berbau busuk, tingkat keasaman normal. Yang paling utama adalah tidak mengandung logam berat. Tanah yang tidak tercemar besar potensinya untuk alat kemaslahatan umat manusia. Pertanian dengan tanah yang baik bisa mendatangkan keuntungan berlipat ganda.

Dari pernyataan diatas, bisa ditarik kesimpulan bahwa ciri-ciri tanah tercemar adalah:

  1. Tanahnya subur
  2. Trayek pH minimal 6, maksimal 8
  3. Tidak berbau busuk
  4. Tidak kering, memiliki tingkat kegemburan yang normal
  5. Tidak Mengandung logam berat
  6. Tidak mengandung sampah anorganik

 

Penyebab Pencemaran Tanah

Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

Permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri. Secara umum, Pencemaran tanah dapat disebabkan limbah domestik, limbah industri, dan limbah pertanian.

 

 

 

  1. Limbah domestik

Limbah domestik dapat berasal dari daerah: pemukiman penduduk; perdagang-an/pasar/tempat usaha hotel dan lain-lain; kelembagaan misalnya kantor-kantor pemerintahan dan swasta; dan wisata, dapat berupa limbah padat dan cair.

  1. Limbah padat berupa senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan atau diuraikan oleh mikroorganisme seperti plastik, serat, keramik, kaleng-kaleng dan bekas bahan bangunan, menyebabkan tanah menjadi kurang subur. Bahan pencemar itu akan tetap utuh hingga 300 tahun yang akan datang. Bungkus plastik yang kita buang ke lingkungan akan tetap ada dan mungkin akan ditemukan oleh anak cucu kita setelah ratusan tahun kemudian. Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang akibatnya tanaman sulit tumbuh bahkan mati karena tidak memperoleh makanan untuk berkembang.
  2. Limbah cair berupa; tinja, deterjen, oli, cat, jika meresap kedalam tanah akan merusak kandungan air tanah bahkan dapat membunuh mikro-organisme di dalam tanah.

 

  1. Limbah industri

Limbah Industri berasal dari sisa-sisa produksi industri. Limbah cair yang merupakan hasil pengolahan dalam suatu proses produksi, misalnya sisa-sisa pengolahan industri pelapisan logam dan industri kimia lainnya. Tembaga, timbal, perak, khrom, arsen dan boron adalah zat-zat yang dihasilkan dari proses industri pelapisan logam seperti Hg, Zn, Pb, Cd dapat mencemari tanah. Merupakan zat yang sangat beracun terhadap mikroorganisme. Jika meresap ke dalam tanah akan mengakibatkan kematian bagi mikroorganisme yang memiliki fungsi sangat penting terhadap kesuburan tanah.

 

  1. Limbah pertanian

Limbah pertanian dapat berupa sisa-sisa pupuk sintetik untuk menyuburkan tanah atau tanaman, misalnya pupuk urea dan pestisida untuk pemberantas hama tanaman. Penggunaan pupuk yang terus menerus dalam pertanian akan merusak struktur tanah, yang menyebabkan kesuburan tanah berkurang dan tidak dapat ditanami jenis tanaman tertentu karena hara tanah semakin berkurang. Dan penggunaan pestisida bukan saja mematikan hama tanaman tetapi juga mikroorga-nisme yang berguna di dalam tanah. Padahal kesuburan tanah tergantung pada jumlah organisme di dalamnya. Selain itu penggunaan pestisida yang terus menerus akan mengakibatkan hama tanaman kebal terhadap pestisida tersebut.

 

Dampak Dari Pencemaran Tanah

  1. Dampak Pada Kesehatan

Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung , jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium , berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal. Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia.

Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, dan mungkin tidak bisa diobati, PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati, Organofosfat dan karmabat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Ada beberapa macam dampak pada kesehatan seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan Kematian..

 

  1. Dampak Pada Lingkungan Atau Ekosistem

Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut.

 

  • Metode Penulisan

Dalam pengambilan data karya tulis ilmiah dapat menggunakan metode Studi Searching. Studi Searching adalah pengumpulan data dengan mencari data atau informasi diinternet yang sesuai dengan topik pembahasan. Studi Searching  memiliki kelebihan dan kekurangan.

Adapun kekurangannya yaitu banyak kata yang tidak penulis mengerti, harus disambungkan oleh internet terlebih dahulu dan mungkin belum pasti dalam hal kebenarannya karena banyaknya pendapat. Sedangkan untuk kelebihannya yaitu lebih detail dan banyak wawasan atau pengetahuan, data yang diperoleh lebih banyak dan dapat menjadi acuan, sudah disertai nama ilmuwan yang telah mencetuskan pernyataan, lebih lengkap dan juga lebih mudah mendapat informasi.

Maka dari itu, penulis memilih Studi Searching  untuk dijadikan sebagai metode penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “DAMPAK PENCEMARAN LINGKUNGAN BAGI KESEHATAN ” karena Studi Searching lebih banyak keunggulannya dan mudah untuk mendapatkan  dan mengumpulkan informasi untuk dijadikan bahan pertimbangan nanti.

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

Pembahasan  dari karya tulis ilmiah ini meliputi : pencegahan dan penanggulangan pencemaran lingkungan. Adapun rinciannya sebagai berikut.

 

2.1 Penanggulangan Pencemaran Lingkungan

Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, anttara lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan. Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungar; diantaranya sebagai berikut:

 

  1. Membuang sampah pada tenryatnya

Membuang sampah ke.sungai atau selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu, bisa meyebabkan banjir pada musim hujan. Salah satu cara untuk menanggulangi sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik. Selanjutnya, sampah organik ditimbun di dalam tanah sehingga menladi kompos. Adapun sampah anorganik seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga dan barang-barang lainnya.

 

  1. Penunggulangan limbah industry

Limbah dari industri terutama yang mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Denan demikian, bahan dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem. Menempatkan pabrik atau kawasan industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap kehidupan masyarakat.

 

  1. Penanggulangan pencemaran udara

Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan mengurangi pernakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.

 

  1. Diadakan penghijauan di kota-kota besar

Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangr kadar CO2 di udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan demikian, tumbuhan hqau bisa mengurangi pencemaran udara. Selain itu, tumbuhan hijau melepaskan O2 ke atmosfer.

 

  1. Penggunaan pupuk dan obat pembasmi hama tanaman yang sesuai

Pemberian pupuk pada tanaman dapat meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan. Begitu juga dengan penggunaan obat anti hama tanaman. Jika penggunaannya

melebihi dosis yang ditetapkan akan menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkarl seperti bakteri pengurai atau serangga yang membantu penyerbukan tanaman. Pemberantasan hama secara biologis merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan ekosistem pertanian

 

  1. Pengurangan pemakaian CFC

Untuk rnenghilangkan kadar CFC di atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu eata penatggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global. Dewasa ini, tingkah laku manusia dengan sikap semena-fllena terhadap Iingkungan sudah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.

 

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

 

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan hasil penelitian tentang penanggulangan pencemaran lingkungan di masyarakat, serta saran yang mungkin dipertimbangkan untuk meningkatkan pengetahuan tentang cara penanggulangan pencemaran lingkungan.

3.1 Kesimpulan

Meskipun kehidupan sehari-hari klita tidak lepas dari yang namanya pencemaran baikyang bersifat pencemaran tanah, air, udar4 ataupun populasi tinggal bagaimana kitamenyikapinya. Dari dialektika di atas bisa kita simpulkan bahwa segala sesuatupencemaran temyata menjadi bomerang tersendiri bagi kita sendiri, dimrima lebih banyakefek negative nya dari pada efek positif yang kita dapatkan. Munculnya pencemarandiibaratkan bom waktu yang setiap saat bisa meledak pasalnya akibat dar pencemaran ituendiri akan berupa raoun yang membahayakan bahkan mematikan bagi mahluk hidupyang bersentuhan langsung. Akan tetapi alangkah baiknya jika kita memakai akal danilmu untuk menanggulangi dan menangani dampak yang diakibatkan oleh pencemaran itusendiri, agar resiko terjadinya imbas atau dampak semakin kecil.

 

3.2 Saran

Pihak yang berwenang, dalam hal ini pemerintah menyangkut banyak pihak diantaranya Kementrian pertanian, Kementrian lingkungan hidup, Kementrian sumberdaya alam dan energi, kementrian kehutanan, kementrian industri dan perdagangan,kementrian kehutanan dan lingkungan hidup dituntut melakukan pengawasan ekstra,terhadap segala sesuatu yang bersifat mengeluarkan pencemaran, polusi, baik limbahataupun sejenisnya yang sekiranya dapat mengganggu hajat hidup orang banyak memberikan sangsi bagi pelanggar batas pencemaran. Dan menindak tegas bagi pihak yang membangkang. Karena kita semua tahu bahwa hukum yang berbunyi tentang pencemaran masih lemah implementasinya meskipun sudah di konsep.

DAFTAR PUSTAKA

 

  1. Roqib, Moh 2007. Dampak industri global beserta pencemaran yang di akibatkan. Bandung: PT. Mizan.
  2. Slamet koentarayana. 1986. Pentingnya ilrnu Biologi bagi kehidupan. Jogjakarta: Balai Pustaka.
  3. Solichin Salam. 1998. Geografi kls 3 sma. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka.
  4. Seputar dampak pemanasan global… … http://www.Wikipedia.com/iklim/Indonesia.
  5. Tindak lanjut rusaknya habitat… .www.crayonpedia.org/mwlgeografi pemanasan.

 

 

LAMPIRAN

 

  1. Pencemaran Udara

1

2. Pencemaran Air

2

3. Pencemaran Tanah

3

Tinggalkan komentar